"Kami mempelajari pola permainan lawan jadi kami sudah mengantisipasi dan semua berjalan dengan baik. Walau sempat beberapa kali kehilangan poin, tapi kami mampu kembali lagi dengan permainan yang kami mau," ujar Tiwi.
Antara melaporkan, permainan pasangan peringkat ke-18 dunia itu berlangsung mulus pada gim pertama. Mereka menciptakan jarak yang cukup aman untuk mengemas kemenangan pembuka.
Namun, tekanan muncul pada gim kedua, saat Hirokami/Kato bermain lebih ketat sehingga mampu menyaingi perolehan poin Ana/Tiwi. "Kami tadi menanamkan keyakinan yang tinggi. Kami percaya apa yang kami rencanakan bisa berhasil jadi kami percaya diri untuk melakukan pukulan. Setiap poin dimulai kami sudah tahu kemana kami akan tempatkan bola, fokusnya di sana," Ana, menjelaskan.
Kekuatan mental Ana/Tiwi benar-benar mendapat ujian pada gim kedua. Beruntung mereka mampu menjaga fokus setiap mendapat tekanan dari lawan yang berperingkat 28 dunia tersebut.
Ana/Tiwi secara solid menjaga pertahanan setiap kali dalam situasi kritis, sehingga Hirokami/Kato tak sampai mendahului perolehan poin Ana/Tiwi.
Mereka pun mengakui, permainan mereka lebih baik dibandingkan dua babak sebelumnya. Namun tugas mereka akan lebih berat pada babak delapan besar turnamen level BWF World Tour Super 750 tersebut. "Kami merasa permainan kami lebih baik dari babak pertama kemarin. Tapi kami tidak mau berpuas diri dulu, masih ada tugas besok di perempat final," Tiwi menyebutkan.
Pada perempat final, Ana/Tiwi akan kembali menghadapi wakil Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, yang merupakan unggulan kedelapan. "Kami mau maksimal, jadi sekarang bagaimana menjaga kondisi, mengembalikan tenaga lagi. Setelah ini juga mau mempelajari video pertandingan lawan," demikian Ana.