"Kami senang bisa menembus babak semifinal tapi tetap tidak berpuas diri dulu. Harus tetap fokus dan konsisten di pertandingan berikutnya. Selain itu, bersyukur juga karena ganda putra sudah memastikan tempat di final," kata Bagas melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Lebih lanjut Bagas menjelaskan, pertandingan sengit pada gim pembuka, kembali berlannjut pada gim berikutnya. Persaingan tersebut terus terjadi hingga pengujung gim kedua. "Di gim kedua setelah menyamakan skor 19-19, kami malah terburu-buru untuk mematikan lawan. Ini malah jadi bumerang buat kami. Mungkin seharusnya memang kami bisa menyelesaikan pertandingan dalam dua gim," jelas atlet asal klub PB Djarum ini.
"Di gim ketiga kami mencoba mengubah pola permainan. Kami tidak lagi banyak melakukan adu drive karena mereka sudah mengantisipasi. Kami melakukan penempatan-penempatan yang menyulitkan," Bagas, menjelaskan.
"Di gim pertama dan kedua dari awal poinnya mepet terus jadi coba menjaga fokusnya dan tidak terlalu memikirkan poin berapa, tapi berpikirnya bagaimana untuk terus mendapatkan poin berikutnya dan tidak melakukan kesalahan," Fikri, menimpali komentar partnernya.
"Apa yang terjadi di gim kedua, sudah kami tidak sesali. Melupakan itu dan kembali siap di gim ketiganya. Semangat lagi, lebih tenang, lebih solid dan lebih yakin," tambahnya.
Laga pada semifinal ganda putra turnamen level BWF World Tour Super 750 ini, Sabtu (21/10), mempertemukan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto melawan Bagas/Fikri.