Harus tersingkir di babak dua, Jonatan mengaku kecewa karena belum bisa tampil konsisten. “Hasil ini cukup disayangkan. Bisa dibilang kecewa juga. Tapi ini jadi pelajaran buat saya untuk lebih matang lagi lebih konsisten dalam penerapan strategi dan lebih siap ketika lawan merubah pola,” ujar Jonatan Christie selepas pertandingan.
Hasil mengecewakan ini menjadi kekalahan perdana yang harus dirasakan Jonatan atas Gemke. Sebab, pada dua pertemuan sebelumnya di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 dan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000, Juli lalu, Jonatan selalu berhasil memetik kemenangan.
Lebih lanjut Jonatan mengatakan bila dirinya sedikit kurang siap akan pergantian pola permainan yang coba diterapkan Gamke. “Ada beberapa kali saya merasa seperti kurang bisa mengelola poin. Di game pertama sudah enak mainnya, sudah leading 13-7. Tapi di sana saya tidak mempersiapkan jika lawan mengubah pola permainan. Di awal sebenarnya saya bisa cukup menekan, tapi setelah unggul saya malah jadi kurang siap,” jelasnya.
“Tadi beberapa kali juga saya sempat lepas. Dia juga banyak membaca dan menebak pukulan-pukulan saya. Perubahan yang paling besar terasa saat saya leading 13-7, lawan malah bermain lebih enjoy dan rileks. Lebih berani menggunakan struk-struknya. Di game kedua juga keulang lagi. Setelah leading malah kebalik lagi karena kurang fokus,” lanjutnya menambahkan.
Selain Jonatan, hari ini juga tunggal putra Indonesia harus kehilangan Shesar Hiren Rhustavito yang tumbang atas unggulan dua asal Taiwan, Chou Tien Chen dengan skor 17-21 dan 14-21. Sebelumnya, Anthony Sinisuka Ginting juga langsung tersingkir di babak pertama setelah kalah dari wakil Perancis, Brice Leverdez.
Dengan demikian, maka sektor tunggal putra Indonesia menyisakan Tommy Sugiarto yang lolos ke babak perempat final Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750.