Kedua pemain memperlihatkan pertarungan sengit di game pertama. Memasuki game kedua, Axelsen yang sudah unggul 11-7 hingga jeda interval, tidak bisa berbuat banyak setelah Anthony berhasil meraih lima poin beruntun dan menyamakan kedudukan di angka 12-12. Setelah itu, perolehan Axelsen terkunci di poin 13, sedangkan Anthony terus mencetak angka hingga berhasil mengamankan kemenangan di game kedua.
Pada awal game penentu, Anthony terlihat begitu mendominasi jalannya permainan. Ia bahkan unggul 11-7. Tapi setelah itu, Anthony hanya mampu menambah dua poin. Apa yang terjadi di game kedua, seolah kembali terjadi pada game ketiga. Bedanya, kali ini Axelsen yang berhasil mengunci permainan Anthony.
“Saya pikir saya kehilangan fokus setelah memimpin 11-7 di game ketiga. Padahal sebelumnya, saya bermain bagus dan menyerang. Tapi setelah itu saya membuat beberapa kesalahan dan Axelsen mulai bermain bagus. Saya mulai terbawa pola permainannya,” ungkap Anthony Sinisuka Ginting usai bertanding dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Meski harus terhenti di semifinal, tunggal putra nomor enam dunia itu mengaku puas dengan penampilannya di sepanjang turnamen ini. “Secara keseluruhan, saya sangat senang dengan cara saya bermain di turnamen ini. Karena ini adalah (turnamen) yang pertama yang saya ikuti dalam beberapa bulan (vakum),” tuturnya.
Sementara itu, Axelsen memuji persaingan yang terjadi bersama Anthony di lapangan. Meski menang, Anthony tetap memberikan apresiasi atas penampilan Anthony.
“Ini adalah permainan yang sangat bagus menurut saya, dengan banyak pasang surut. Saya berhasil meningkatkan permainan saya dan pada akhirnya Ginting membuat beberapa kesalahan. Saya sangat senang bisa menang menghadapi lawan yang begitu bagus. Dia (Anthony) adalah pemain yang sangat saya hormati,” beber Viktor Axelsen.