Pada pertarungan yang berlangsung selama 28 menit itu Hendra/Ahsan dipaksa tidak bisa berbuat apa-apa. Lee/Wang memperlihatkan permainan cepat dan keras yang cukup menyulitkan Hendra/Ahsan. “Hari ini kami tidak melakukannya dengan baik karena lawan kami sangat kuat dan jelas memberikan banyak tekanan pada kami dan kami tidak dapat melarikan diri dari itu,” tutur Mohammad Ahsan.
“Ini adalah turnamen terberat sejauh ini dan kami ingin terus berusaha melakukan yang terbaik untuk pertandingan besok (perebutan medali perunggu). Saya sudah mencoba yang terbaik, tetapi seperti yang Anda lihat, lawan kami bermain sangat baik hari ini, jadi saya tidak bisa keluar dari tekanan itu,” timpal Hendra Setiawan menambahkan.
Lee/Wang memang tampil baik sepanjang gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini. Sebelumnya, mereka juga berhasil mengalahkan ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di fase penyisihan Grup A. Dalam perjalanan semifinal, Lee/Wang juga menaklukkan wakil tuan rumah, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
“Sangat menyenangkan bermain di panggung sebesar itu. Kami bermain dengan idola kami dan setiap poinnya sulit dan juga sangat bagus,” kata Wang Chi Lin.
“Ini adalah pembuktian yang besar atas pelatihan kami dan semua upaya yang telah kami lakukan untuk pertandingan ini. Tetapi kami akan berusaha untuk melakukan yang lebih baik lagi,” sambung Lee Yang.
Meski batal ke final, Hendra/Ahsan masih berpeluang untuk merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020. Pada perebutan medali perunggu nanti, The Daddies akan berhadapan dengan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Aaron/Soh juga harus terhenti di semifinal setelah tumbang 22-24 dan 13-21 dari pasangan Tiongkok, Li Jun Hui/Liu Yu Chen.