Menyandang status unggulan pertama, Melani/Tryola mengaku sangat kecewa dengan penampilannya hari ini karena tidak bisa bermain sebagaimana mestinya. “Pastinya kita kecewa dengan kekalahan hari ini. Sepanjang pertandingan tadi, kita nggak bisa keluar dari tekanan lawan. Kita sudah berusaha tapi memang rasanya belum bisa maksimal hari ini,” ungkap Melani Mamahit kepada Djarumbadminton.com.
“Kita merasa lagi under perform sekali hari ini. Sementara lawan mainnya bagus. Kita seperti terbawa permainan lawan dan nggak bisa keluar dari tekanan. Ini harusnya nggak boleh terjadi,” lanjut pebulutangkis asuhan PB Exist Jakarta ini menambahkan.
Terhenti di semifinal, Melani/Tryola langsung mengevaluasi kekurangan dan kendalanya pada laga kali ini. “Setelah ini mungkin defense kita harus lebih tenang lagi. Harus lebih berjuang lagi untuk keluar kalau tertekan. Harus jadi pelajaran supaya kedepannya bisa lebih baik lagi,” tutur Melani.
Meski harus kehilangan Melani/Tryola, Indonesia tetap berhasil mengirimkan empat wakilnya ke partai puncak Dutch Junior International 2020. Sebelumnya sudah ada ganda putra Muhammad Rayhan Nur Fadilah/Rahmat Hidayat yang menang 21-18, 21-23 dan 21-11 atas pasangan Taiwan, Liu Chia-Feng/Wu Hsuan Yi.
Setelah itu, Saifi Rizka Nurhidayah juga memastikan tiket ke final lewat kemenangan dua game langsung atas tunggal putri India, Mansi Singh dengan skor 21-11 dan 21-16. Kemudian giliran ganda putri Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro yang menang 21-19 dan 23-21 atas pasangan Jepang, Rui Hirokami/Yuna Kato.
Terakhir, unggulan kedua, Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Indah Cahya Sari Jamil juga lolos ke final berkat kemenangan straight game atas ganda campuran Denmark, Mads Vestergaard/Laura Fløj Thomsen dengan skor 21-4 dan 21-15.