Evaluasi Eng Hian untuk Ribka/Fadia

Ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap menghadang serangan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti bersiap menghadang serangan. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor ganda putri sukes mempersembahkan satu-satunya gelar juara untuk tim bulutangkis Indonesia dari ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 melalui pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Greysia/Apriyani juga berhasil lolos hingga babak semifinal di kejuaraan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan kemarin. Namun, sorotan terbesar tertuju kepada ganda putri kedua, Ribka Sugiarto/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang dianggap belum tampil maksimal pada dua turnamen Thailand Open 2020, kemarin.

Ya, seperti diketahui, di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Ribka/Fadia langsung tersingkir di babak pertama setelah menelan kekalahan 17-21 dan 17-21 dari pasangan Prancis, Emilie Lefel/Anne Tran. Lalu, Ribka/Fadia juga belum berhasil melewati babak pertama usai dijegal wakil tuan rumah, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dengan skor 11-21 dan 10-21.

Hasil ini tentu menjadi soratan besar bagi Kepala Pelatih Ganda Putri Indonesia, Eng Hian. Menurutnya, banyak yang harus dieveluasi dari penampilan juara Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100 itu, terutama dalam hal non-teknis.

“Ribka/Fadia saya evaluasi di masalah non-teknisnya. Dari dua turnamen ini, mereka sama sekali tidak menunjukan hasil latihan selama ini. Faktor takut kalah, tegang karena tidak bisa kontrol ekspektasi, ini yang harus diperbaiki,” kata Eng Hian dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Dan untuk masalah teknik di lapangan, kedua pasangan ini harus lebih punya variasi pola permainan lagi. Apabila pola mereka sudah diketahui lawan, mereka tidak berani menerapkan pola main yang berbeda,” lanjutnya menambahkan.

Di sisi lain, Eng Hian juga memberikan penilaian terhadap performa Greysia/Apriyani. Setelah sukses menjuarai Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, dia menilai bahwa terjadi penurunan terhadap penampilan pasangan nomor delapan dunia itu.

“Penampilan Greysia/Apriyani kondisi badan tidak se-fresh seperti minggu lalu (Yonex Thailand Open). Dibutuhkan kesegaran badan untuk menunjang gerakan di lapangan, tidak boleh kalah cepat dan tidak boleh turun konsistensinya. Kondisi badan yang tidak fresh, memengaruhi kualitas pukulan bola,” tuturnya.

“Untuk penampilan mereka saya rasa sudah cukup konsisten dan bermain sesuai kebutuhan di lapangan. Hasil dari dua turnamen ini sudah melebihi target yang diberikan PBSI. Tetapi tentunya, saya sebagai pelatih dan Greysia/Apriyani sendiri pasti ingin selalu menjadi yang terbaik. Doakan saja untuk WTF (World Tour Finals 2020) kita dapat menjadi yang terbaik lagi,” tandasnya.