Final BATC 2022 - Ana/Tiwi Gagal Revans

Febriana Dwipuji Kusuma & Amalia Cahaya Putri (Humas PP PBSI)
Febriana Dwipuji Kusuma & Amalia Cahaya Putri (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Selangor | Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi sudah tampil lebih baik. Namun, belum cukup untuk menyumbangkan angka kemenangan bagi tim. Pada final putri Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Beregu (BATC) 2022 antara Indonesia dan Korea Selatan, Ana/Tiwi gagal meraih kemenangan setelah ditundukkan Baek Ha Na/Seong Seung Yeon 15-21 21-14 14-21.

"Maaf kami belum bisa menyumbangkan angka. Rasanya sedih belum bisa menang. Saya dan Tiwi sebenarnya sudah berusaha tampil maksimal, tapi lawan memang lebih baik," kata Ana dan Tiwi usai pertandingan, dalam siaran pers Humas PP PBSI.

Skuad Indonesia, yang sempat memimpin 1-0 atas Korea Selatan lewat kemenangan Gregoria Mariska Tunjung pada partai pertama, akhirnya harus berbagi angka sama kuat 1-1.

Pada pertandingan di Setia City Convention Center, Selangor, Malaysia, Minggu (20/2) siang tersebut, Ana/Tiwi gagal revans atas kekalahan dati Baek/Seong di penyisihan grup. Kala itu, Ana/Tiwi takluk dengan 20-22 19-21.

Ana/Tiwi tampak lambat panas pada gim pertama. Tertinggal dalam perolehan angka. Memang di poin-poin tua, wakil Indonesia sempat mengejar. Namun, lantaran selisih angka terlalu jauh, duet pelatnas ini kalah 15-21 pada gim pertama.

Kekalahan di gim pertama tak membuat Ana/Tiwi kehilangan semangat. Justru sebaliknya, mereka tampil lebih percaya diri. Penampilan penuh semangat dan lebih menekan membawa mereka unggul di gim kedua dengan 21-14.

Lantas pada gim penentuan, Ana/Tiwi sempat ketinggalan angka pada awal gim. Namun, mereka bisa menyamakan kedudukan 5-5. Beberapa kesalahan membuat wakil "Merah Putih" jadi tertinggal jadi 6-10. Karena kesalahan sendiri, interval ketiga ditutup dengan 11-7 untuk keunggulan lawan.

Sayang, karena melakukan kesalahan, Ana/Tiwi kian tertinggal dalam pengumpulan poin. Pertandingan ini pun akhirnya dimenangi wakil "Negeri Ginseng" tersebut dengan 21-14.

"Tadi gim ketiga, start kami lambat, juga kurang konsisten. Fokus jadi hilang. Sementara perubahan pola yang kami kembangkan, kurang menyulitkan lawan. Sebaliknya, malah mengenakkan lawan dalam menyerang," demikian Ana.