"Kita akui bahwa performanya tidak maksimal dalam dua turnamen berturut-turut. Di Denmark dan di Prancis kami sudah kalah di babak awal," tanggap Ahsan, melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Selasa (25/10) malam WIB.
Sepekan silam, "The Daddies" justru berhasil melampaui babak 32 besar dengan mengalahkan Lee/Yang dengan skor 21-16, 21-15 dalam pertandingan berdurasi 26 menit. Namun, pasangan Taiwan lainnya, Lu Ching Yao/Yang Po Han, menyingkirkan Ahsan/Hendra di babak 16 besar dengan dua straight games 21-19, 21-17 setelah bertarung selama 35 menit.
Performa yang kurang baik keduanya, seperti diakui Ahsan, berlanjut ketika mereka mengawali babak 32 besar di Prancis. Lee/Yang justru berhasil menebus kekalahan mereka dari "The Daddies" di Odense, Denmark. "Hari ini penampilan kami juga tidak baik. "Sementara lawan juga bermain sangat baik hari ini," tuturnya.
"Penampilan kami tidak optimal," Ahsan, menambahkan.
Secara umum, Ahsan menyoroti lini pertahanan mereka yang begitu mudah ditembus oleh Lee/Yang, sehingga "The Daddies" kesulitan untuk mengembangkan permainan. "Serangan lawan selalu bisa tembus. Sebaliknya, pertahanan kami kurang solid. Setiap diserang kami kesulitan. Lawan juga tidak gampang mati," demikian Ahsan.