"Pada pertandingan hari ini, pada gim pertama, kami bermain terlalu mengikuti pola permainan lawan. Dengan itu, kami menjadi keteteran sendiri dan banyak menyumbang poin untuk lawan," tutur Ana --sapaan akrab Febriana-- melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Selasa (25/10) malam WIB.
Pada gim kedua, meski tak dijelaskan secara rinci oleh Ana, keduanya memilih mengubah pola permainan. Alhasil, lawan pun seolah tak berkutik. Gim kedua Ana/Tiwi menang dengan keunggulan cukup jauh. Hal hampir serupa juga diterapkan oleh pasangan berperingkat 28 dunia ini pada gim terakhir.
"Adaptasi kami dengan kondisi lapangan juga tidak ada kesulitan, hanya shuttlecock di sini sangat berat saat kami bermain reli," jelas Ana.
"Kunci kemenangan kami hari ini bermain lebih taktis dan tidak main kencang. Kami mengontrol tempo dengan membuat lawan tidak selalu memukul dengan kencang. Jadi bermain ada variasinya," Tiwi, menambahkan.
Di babak 16 besar, Ana/Tiwi akan bersua dengan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, yang menang atas unggulan ketujuh Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhan dengan skor 22-20, 19-21, 7-21. Menanggapi lawan asal Malaysia yang bakal dihadapi, Tiwi berujar, "Harus lebih baik lagi. Pastinya semakin lama lawannya semakin berat. Makanya kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi."