"Pertama-tama mengucap syukur bisa menyelesaikan dengan lancar dan menang. Kami sejatinya masih mencari feeling di lapangan. Perbedaan shuttlecock saat di Denmark Open dengan di sini berbeda jauh. Jadi kami butuh penyesuaian tentang hal itu," jelas Rian melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Rabu (26/10) sore.
Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Fajar, terkait pergerakan kok yang berbeda dengan turnamen sepekan lalu di Odense, Denmark. "Kondisi shuttlecock di sini sangat berbeda, kami benar-benar perlu penyesuaian hal tersebut dan tetap fokus mengontrol permainan," kata atlet asal klub SGS PLN Bandung ini.
Di sisi lain, Fajar juga mengungkapkan taktik mereka untuk mengontrol dan menguasai permainan, meski diakuinya jika lawan asal India mampu memberikan perlawanan yang baik. "Pada laga ini kami mencoba lebih banyak menyerang dan fokus pengembalian bola di depan net," Rian, menambahkan.
Ben Lane/Sean Vendy menjadi lawan Fajar/Rian di babak 16 besar. Pasangan asal Inggris tersebut menang atas wakil Denmark Jeppe Bay/Lasse Mølhede dengan skor 21-19, 21-7. "Melawan pasangan Inggris, mereka sangat bagus. Kami perlu waspada. Dari rekor pertemuan kami juga imbang," ujar Fajar.
"Persiapan menghadapi 16 besar, kami mempersiapkan kondisi fisik dan mental karena menjalani pertandingan back to back itu tidak mudah. Jadi kondisi harus dijaga," pungkasnya.