"Kami tidak sadar bahwa keadaan kami saat memimpin, bisa terjadi hal yang berbeda. Kami merasa lepas dari itu jadinya tidak sadar hal itu," kata Apriyani, melalui keterangan pers PP PBSI, Selasa (25/10) malam WIB.
Sejatinya, pertarungan dua pasangan ini berlangsung ketat sejak gim pembuka. Terbukti dari dua gim pertama, selisih kemenangan yang diraih oleh masing-masing pasangan hanya terpaut dua poin. "Permainan cukup ramai, kami sudah tahu pola permainan lawan," kata Fadia.
Namun, kondisi pada dua gim tersebut justru bertolak belakang di gim penutup. "(Gim) Terakhir kami hilang fokus sama kurang dalam menyelesaikan peluang," demikian Fadia.
Berkat kemenangan atas unggulan ketujuh tersebut, Pearly/Thinaah melaju ke babak 16 besar dan akan bersua pasangan Indonesia lainnya, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Ganda putri "Merah Putih" yang akrab dengan panggilan Ana/Tiwi ini menang rubber game 18-21, 21-9, 21-13 di babak 32 besar atas pasangan Jerman Stine Kuespert/Emma Moszczynski.