"Sebenarnya kami tidak kalah dalam gim kali ini jika saya tidak terlambat mengubah pola permainan. Saat lawan mengejar dan bisa berbalik unggul kami seharusnya tetap tenang. Hari ini pemain cowoknya banyak cover pemain perempuannya, kami kehilangan fokus dan tampil terburu-buru," jelas Rehan, dalam keterangan pers Humas PP PBSI, Sabtu (29/10) malam WIB.
Namun, Rehan merasa bersyukur dengan pencapaiannya bersama Lisa, menembus babak empat besar level turname BWF World Super Tour 750 untuk kali pertama, "Saya senang bisa melangkah ke babak semifinal di Super 750. "Ini menjadi pembuktian juga untuk kami, di samping ada faktor keberuntungan juga saat Yuta/Arisa (Yuta Watanabe/Arisa Higashino) mengundurkan diri," tuturnya.
"Hal itu memacu semangat kami mulai dari laga pertama melawan pasangan Malaysia, kemudian menghadapi wakil Singapura, dan pasangan tuan rumah di perempat final," Rehan, menambahkan.
Hampir senada dengan Rehan, Lisa pun kembali menegaskan bahwa pencapaian mereka di turnamen ini adalah bukti nyata bahwa keduanya telah menyuguhkan performa terbaik. "Menjadi satu-satunya wakil di semifinal French Open 2022, tidak terlalu beban untuk kami. Menang atau kalah kami sudah memberikan yang terbaik," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Lisa juga menuturkan rasa nyeri yang dialaminya sejak gim kedua di partai semifinal ini. "Saya sedikit mengalami nyeri di bagian bahu kanan di gim kedua, jadi saya meminta medis. Selain itu saya memanggil medis untuk menenangkan suasana agar bisa berpikir sejenak terlebih kami tengah dalam posisi tertinggal," katanya.
"Kami mau belajar dari kesalahan. Setelah ini kami mau recovery terlebih dahulu seusai menjalani pertandingan ketat di sini. Kami mau menjaga kesehatan dengan banyak minum vitamin dan makan teratur menghadapi turnamen berikutnya," demikian Lisa.