Chico mengatakan, strategi permainannya ini adalah karena lawan bukan merupakan pemain tunggal putra berperingkat enam dunia.
"Sangat bersyukur saya bisa memenangkan pertandingan hari ini. Tadi saya mencoba meladeni permainan dia dengan lebih sabar, mengadu fisik dan kekuatan karena saya tahu dia pemain yang ulet dan tidak mudah dimatikan," kata Chico.
Chico mengatakan gim pertama dimana ia kalah 14-21 sangat dimanfaatkannya untuk mempelajari permainan Kodai. Strategi yang ia terapkan ini berhasil karena pada gim kedua, ia mulai menemukan ritme permainannya untuk meladeni Kodai dengan gim ketat yang ditutup dengan kemenangannya 22-20.
Antara melaporkan, memasuki gim ketiga, dengan ritme permainan yang sudah ia temukan, ia mengatakan staminanya masih prima, sehingga dengan lebih mudah kembali memenangi gim 21-17 untuk melaju ke babak 16 besar dan unggul head to head 1-0 atas pertemuan pertamanya dengan Kodai. "Di gim pertama saya masih menganalisa permainan dan adaptasi juga dengan lapangan. Ini pertandingan pertama dan juga pertemuan pertama saya dengan dia. Di gim kedua ritmenya sudah lumayan ketemu. Saat setting saya coba lebih tenang dan secepat mungkin ambil inisiatif serangan," kata pebulu tangkis berumur 25 tahun itu.
"Di gim ketiga, saya rasa dengan pertandingan yang panjang saya punya kelebihan stamina jadi bisa memainkan pola dengan konsisten dan fokus yang masih terjaga," katanya.
Chico menjadi wakil tunggal putra Indonesia di babak 16 besar French Open bersama Anthony Sinisuka Ginting, setelah satu wakil Indonesia lainnya, Jonatan Christie gugur di babak 32 besar.
Di babak 16 besar, tunggal putra peringkat 32 dunia itu akan menghadapi wakil Taiwan, Su Li Yang. "Cukup puas dengan performa tadi tapi sekarang harus mengalihkan perhatian ke laga berikutnya," pungkasnya.