"Sebetulnya saya punya kans menang waktu di Denmark kemarin, tapi saya tidak bisa mengatasi di akhir game ketiga. Saat itu saya juga merasa kurang beruntung. Saya banyak belajar dari kekalahan itu, salah satunya adalah tetap fokus walaupun sedang memimpin jauh," kata Jonatan Christie selepas pertandingan.
Pada game pertama, Verma justru berhasil memanfaatkan serangan-serangan yang dilepaskan Jonatan. Pebulutangkis asal India itu, memaksa peraih medali emas Asian Games 2018 ini untuk bermain di bawah kontrol permainan Verma. Beruntung, Jonatan berhasil keluar dari tekanan dan tampil lebih baik di game kedua dan ketiga.
Sebelum bertanding, Jonatan mengaku telah berdiskusi dengan Anthony Sinisuka Ginting soal kondisi shuttlecock dan lapangan di kejuaraan ini. "Saya banyak dapat masukan dari Anthony, katanya bolanya agak lambat, jadi jangan terlalu forsir menyerang. Dan ini benar terjadi pada saya di game pertama, lawan memancing saya untuk terus menekan dan tenaga saya terkuras. Jadi saya mengubah permainan di game kedua dan ketiga," jelasnya.
Keberhasilan Jonatan membalas kekalahan atas Verma, otomatis mengantarkan dirinya lolos ke babak dua French Open 2018 BWF World Tour Super 750. Di babak kedua nanti, Jonatan akan berhadapan dengan wakil India, Sai Praneeth yang menang 21-13 dan 21-17 atas pebulutangkis tunggal putra Brasil, Ygor Coelho.
"Pemain India menurut saya tangannya jahat, artinya mereka punya pukulan-pukulan yang menipu. Secara ketahanan fisik pun mereka cukup baik. Jadi saya harus bersiap untuk pertandingan selanjutnya," tandasnya.