"Sebetulnya dari awal pertandingan kita sudah siap. Kita mau menerapkan pola permainan cepat, tapi lawan sudah bisa menebak strategi yang mau kita terapkan. Dan saya juga masih kurang di power," ungkap Ricky Karanda Suwardi selepas pertandingan.
Penampilan terakhir Ricky/Debby memang tidak berjalan dengan baik. Skema serangan yang coba dibangun tak mampu menembus pertahanan lawan. Sementara itu, Debby Susanto mengaku bila permainannya hari ini tidak dapat berjalan sesuai pola yang telah direncanakan.
"Lawan kita kalau dibilang istimewa sekali juga tidak, tapi kita yang tidak bisa mematikan lawan. Kita dapat posisi menyerang pun tidak bisa mematikan, bukan dari lawannya, tapi dari kitanya," kata Debby.
Lebih lanjut Debby mengungkapkan kekecewaannya lantaran harus pulang lebih cepat dari penampilan terakhirnya di French Open 2018 ini. "Mungkin ini terakhir kalinya saya tanding di Paris, karena tahun depan kan tidak mungkin saya main di sini. Pastinya kurang puas dengan hasil terakhir ini, kami tampil dibawah performance, kelas kita harusnya bukan di situ, tapi ya itu tadi, nggak bisa nembus mereka, mau main apa jadi bingung," tutupnya.
French Open 2018 BWF World Tour Super 750 menjadi turnamen terakhir bagi Ricky dan Debby. Pasalnya, pada kejuaraan selanjutnya, Debby akan dipasangkan dengan pemain muda yang memegang gelar juara dunia junior 2017 lalu, Rinov Rivaldy. Sedangkan Ricky akan berpasangan dengan Della Destiara Haris.
Dengan demikian, sektor ganda campuran Indonesia menyisakan dua wakilnya ke babak dua French Open 2018 BWF World Tour Super 750 lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Sayonara Ricky/Debby.