Akibat nyeri yang tak tertahankan, Gregoria terpaksa mundur dari pertandingan pada kedudukan 15-21 dan 6-11. Pebulutangkis kelahiran Wonogiri, 11 Agustus 1999 ini mulai merasakan sakitnya pada pertengahan game pertama. Saat itu, ada satu gerakan dimana Gregoria mesti mengambil shuttlecock di depan net yang membuat cedera pinggangnya kembali kambuh.
“Di game pertama ada pukulan di depan net, mungkin nggak pas, sakitnya langsung menjalar ke atas dan bawah badan, lalu bagian kiri badan saya mati rasa. Selain itu ada beberapa kali reli dan memaksa saya untuk loncat, mungkin kaget dan saat itu sakitnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Jadi saya memutuskan untuk mundur saja, karena sudah tidak bisa lari lagi,” ungkap Gregoria Mariska Tunjung.
Dalam rangkaian turnamen Eropa ini, tunggal putri besutan klub PB Mutiara Cardinal Bandung itu diagendakan turun di tiga kejuaraan berurutan, mulai dari Denmark Open, French Open hingga SaarLorLux Open 2018 yang akan berlangsung di Jerman pada pekan depan.
Kendati demikian, Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI, Minarti Timur, mengungkapkan jika kondisi Gregoria tidak memungkinkan untuk bertanding, maka lebih baik mundur dari SaarLorLux Open 2018.
“Sejauh ini mau dilihat dulu kondisinya seperti apa, kalau memungkinkan ya main di Jerman, kalau tidak memungkinkan ya harus mundur, jangan dipaksakan. Sekarang mau coba diterapi dulu dan lihat sejauh mana perkembangannya,” kata Minarti Timur.
Dengan demikian, Indonesia menyisakan dua wakilnya di semifinal French Open 2018 BWF World Tour Super 750 lewat pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Semoga lekas sembuh Gregoria!