Bermain dalam keadaan sakit, Isara dan pasangannya mencoba untuk memenangkan pertandingan dua game langsung. Sayangnya, mereka gagal mengungguli Boe/Mogensen di game kedua setelah berhasil mengamankan game pertama. Pertandingan berakhir lebih cepat di game ketiga dengan skor 19-21, 21-18, dan 3-0 saat Isara jatuh kesakitan di lapangan.
"Kami merasa menyesal dengan kondisi Bodin, dia adalah pemain yang hebat. Ini bukanlah cara menang yang kami inginkan. Saya pikir kami mungkin memiliki kesempatan bagus di game ketiga. Mereka terlihat lelah dan kami merasa percaya diri," papar Boe.
Mengingat kembali perjuangannya untuk berada di antara pemain terbaik dunia setelah operasi otak yang dijalaninya, Mogensen mengibaratkan proses kembalinya ke karpet hijau seperti mendaki Gunung Everest. Bahkan, ia sempat mengalami gula darah rendah dan tidak yakin dapat bertanding di Paris. Tapi berkat kegigihan dan keinginan yang kuat, Boe/Mogensen akhirnya dapat berpartisipasi di French Open Super Series 2016 hingga akhirnya membawa pulang gelar juara.
"Luar biasa bisa melakukannya di sini, salah satu atmosfer lapangan terbaik. Ini adalah gelar Superseries pertama kami di tahun 2016 dan kami sangat gembira," pungkas Boe.