Sebelumnya di Denmark Open Superseries Premier 2017, Tontowi juga menang dua game langsung, 21-10, 21-16.
Meskipun sempat beberapa kali tertinggal di game pertama, Tontowi/Liliyana pelan-pelan mengumpulkan kembali kekuatan mereka dan akhirnya menyusul bahkan mengambil alih kontrol permainan. Di game kedua, Tontowi/Liliyana semakin sulit untuk ditembus Zhang/Li, mereka unggul jauh hingga 16-8 dan sulit untuk dikejar.
Tontowi/Liliyana benar-benar tampil tenang dan penuh percaya diri menghadapi Zhang/Li. Hal inilah yang menjadi kunci kemenangan pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini.
“Seperti cik Butet pernah bilang, sepertinya Zhang/Li ini chemistry nya belum dapet. Sementara kami tadi mainnya enjoy banget, kami sangat tenang di lapangan,” ujar Tontowi.
“Sebelumnya kami sudah dua kali menang dari Zhang/Li, kami sudah tahu permainan mereka. Jadi kami lebih percaya diri. Saya dan Owi juga lebih lama berpasangan dibanding lawan, rotasi kami sudah lebih padu,” kata Liliyana.
“Kami sering melihat ada miss komunikasi antaran Zhang dan Li, mungkin karena mereka masih belum terlalu lama berpasangan. Kami bisa memanfaatkan hal ini. Dengan bermain lebih tenang, kami bisa lebih jeli menempatkan shuttlecocok di tempat yang menjadi kelemahan mereka,” tambah Liliyana.
Di partai final Tontowi/Liliyana akan menghadapi unggulan satu asal Tiongkok, Zheng Siwei/Chen Qingchen. Ini merupakan duel edisi ke-4 bagi kedua pasangan. Owi/Butet sementara masih unggul dengan meraih 2 kali kemenangan.