Lewat duel yang berlangsung selama 52 menit itu, Tommy tampil apik pada game pertama. Namun memasuki game kedua, permainannya cenderung menurun. Begitu pula di game ketiga, ia tidak bisa keluar dari tekanan hingga akhirnya menyerahkan kemenangan kepada Praneeth.
“Di game pertama saya main lebih safe dan nggak banyak mati sendiri. Beda dengan di game kedua dan ketiga. Saya merasa kurang fokus dan pertahanan saya kurang rapat. Saya malah banyak membuka peluang bagi Sai,” ungkap Tommy Sugiarto.
“Saya tidak bisa menerapkan permainan seperti di game pertama. Saat tertinggal di game kedua pun saya terbawa irama permainan lawan. Performa saya masih naik-turun karena latihan saya memang nggak seintensif dulu di pelatnas. Memang ini tantangannya menjadi pemain profesional,” sambungnya menjelaskan.
Dengan kekalahan ini, maka Indonesia sudah kehilangan dua wakilnya di sektor tunggal putra. Selain Tommy, Merah Putih juga harus langsung kehilangan Anthony Sinisuka Ginting di babak pertama Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750 setelah kalah 18-21 dan 9-21 atas wakil Hong Kong, Ng Ka Long Angus, Selasa (5/11).
Dengan berakhirnya langkah Tommy di Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750, maka selesai sudah rangkaian turnamen yang diikutinya sepanjang tahun ini. Tommy mengatakan bila dirinya tidak akan turun di kejuaraan Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, pekan depan.
“Dari awal memang plan-nya nggak ikut ke Hong Kong Open, setelah ini saya akan langsung pulang ke Jakarta, rehat sebentar dan menyusun rencana turnamen untuk tahun depan,” pungkasnya.