Meski menutup game pertama dengan kemenangan telak, namun Rinov/Debby cukup keteteran di game kedua. Bahkan kombinasi pasangan junior-senior ini beberapa kali kesulitan mengontrol shuttlecock yang dinilai mereka cukup kencang. “Di game kedua memang mainnya jadi lambat. Hari ini kondisi shuttlecock beda dengan waktu latihan, kencang sekali, waktu latihan berat. Jadi tadi agak ragu-ragu, angkat sedikit bisa out,” jelas Debby Susanto.
Perjuangan debut Rinov/Debby akan berlanjut di babak kedua Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750. Pasangan ganda campuran asal Tiongkok yang merupakan unggulan kedua di kejuaraan ini, Wang Yilyu/Huang Dongping, akan menjadi lawan mereka selanjutnya. Sebelum berpasangan dengan Rinov, Debby sudah beberapa kali berhadapan dengan pebulutangkis peringkat dua dunia itu.
“Kalau saya sudah pernah bertemu Wang/Huang walau dengan partner berbeda. Saya mencoba menikmati pertandingan ini, yang lebih penting untuk Rinov, karena prospeknya masih untuk jangka panjang. Saya hanya berusaha membawa dia merasakan bagaimana main di level ini. Kalau main level ini harus lebih konsentrasi, lawannya pasti tidak mudah dimatikan,” katanya.
Sementara itu, Rinov Rivaldy mengaku sempat terbebani saat bertanding dengan pemain yang lebih senior, apalagi saat turun di turnamen yang berlabel Super 750. “Saya coba nikmati saja, beban pasti ada. Semoga bisa menambah pengalaman saya, bisa dibimbing sama cik Debby. Tadi di lapangan saya belajar harus lebih konsentrasi lagi, jangan sampai lengah,” kata Rinov yang merupakan Juara Dunia 2017 ini.
Di sisi lain, tren positif yang berhasil ditorehkan Rinov/Debby, diikuti pasangan ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang sukses memulangkan wakil Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan skor 21-6 dan 21-16.