Pasangan ganda putra peringkat satu dunia ini tampil diluar penampilan terbaiknya pada game pertama. Kevin/Marcus tak dapat menguasai keadaan dan bermain di bawah tekanan lawan. Sehingga harus kehilangan kemenangan di game pertama. Beruntung, peraih medali Emas Asian Games 2018 ini mampu keluar dari tekanan dan berbalik menguasai jalannya pertandingan di game kedua dan ketiga.
“Di game pertama, secara keseluruhan kita banyak melakukan kesalahan sendiri. Dari awal lawan memang lebih siap dan langsung menekan, kita kalah start. Penampilan kita jauh lebih baik di game ketiga. Saya merasa di game pertama pergerakan kaki kurang cepat dan tertinggal terus,” ungkap Marcus Fernaldi Gideon.
Dari enam pertemuan dengan Zhang/Liu, Kevin/Marcus memenangkan lima diantaranya. Ini merupakan rekor pertemuan yang cukup baik. Namun The Minions masih kewalahan menghadapi pasangan muda Tiongkok, Han Chengkai/Zhou Haodong, yang mengalahkan Kevin/Marcus di kejuaraan China Open 2018 BWF World Tour Super 1000 dan French Open 2018 BWF World Tour Super 750 lalu.
“Sebetulnya pasangan senior dan yang muda sama, mereka punya tipe main yang sama, cepat, kuat dan tidak mudah dimatikan. Tidak bisa bilang lebih mudah menghadapi yang mana, tergantung keadaan di lapangan. Mungkin kalau pasangan muda Tiongkok mainnya lebih nothing to lose aja,” jelas Kevin.
Di partai puncak Fuzhou China Open 2018 BWF World Tour Super 750, Kevin/Marcus akan kembali berhadapan dengan ganda putra Tiongkok, He Jiting/Tan Qiang. He/Tan melaju ke babak final usai mengalahkan wakil Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dengan skor 21-14 dan 21-15. ”Kalau sudah di final, ketemu siapa saja pasti tidak mudah. Kita harus siap melawan siapa saja,” tutupnya.