Setelah menuntaskan penampilannya di ajang Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750 dan French Open 2019 BWF World Tour Super 750, pekan lalu, Hendra/Ahsan hanya memiliki persiapan dan latihan selama empat hari.
"Tentunya lelah, tapi kan lawan juga sama. Stamina pasti menurun, apalagi kita sudah nggak muda lagi, jadi recovery-nya nggak bisa secepat dulu. Setelah dari Eropa sempat ada jet lag juga, jadi sekarang harus pintar jaga kondisi, jangan sampai sakit atau cedera," tutur Hendra Setiawan.
The Daddies sendiri akan mengawali pertualangannya di Fuzhou China Open 2019 BWF World Tour Super 750 dengan berjumpa ganda putra Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin. Ini akan menjadi pertemuan keempat untuk kedua pasangan. Dari tiga pertemuan sebelumnya, The Daddies tercatat sudah mengoleksi dua kemenangan dan satu kekalahan.
Terakhir kali bentrok di Australian Open 2019 BWF World Tour Super 300, Juni lalu, Hendra/Ahsan menang dalam permainan dua game langsung dengan skor 21-11 dan 21-9.
"Kita sudah sering ketemu dan sudah tahu permainan masing-masing. Menghadapi pemain Taiwan, kita harus antisipasi permainan mereka yang cepat dan kencang, mirip dengan tipe pemain Tiongkok. Intinya kita harus bisa bermain di pola sendiri," katanya.
"Untuk target, yang realistis adalah semifinal. Kalau bisa sih lebih, ke final dan juara. Tapi kita mau fokus dulu dengan lawan kita dari babak pertama juga nggak mudah," sambungnya menambahkan.
Sementara itu, selain Hendra/Ahsan, sektor ganda putra Indonesia juga mengirimkan ganda putra rangking satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf Santoso.