Ini adalah kekalahan pertama bagi Greysia/Nitya dengan duet Thailand tersebut. Sebelumnya, di China Open 2014, Greysia/Nitya menang 21-8 dan 21-18. Sementara di BCA Indonesia Open 2015, Greysia/Nitya menang 22-20 dan 21-17.
Di awal pertandingan, Greysia/Nitya unggul bukan tanpa tantangan. Puttita/Sapsiree kerap menempel perolehan poin Greysia/Nitya. Namun, setelah merubah strategi di lapangan, Greysia/Nitya akhirnya berhasil menang 21-16 di game pertama.
“Dari awal mereka mainnya no lob. Kami mau nyepetin permainan, tapi mereka nggak bisa dibawa cepat. Baru di tengah permainan kami coba merubah strategi. Kaya distopin, dibuka dulu satu-satu, biar mereka lari, hingga akhirnya kami bisa unggul,” kata Nitya.
Masuk ke game dua, permainan masih beradu ketat. Greysia/Nitya sempat unggul 10-7 dan 14-11. Namun, pasangan Thailand tak menyerah begitu saja. Mereka terus mengejar menyamakan kedudukan hingga bisa menang 24-22.
Selanjutnya di game ketiga, Greysia/Nitya banyak tertekan di awal permainan. Setelah tertinggal di poin-poin awal, Greysia/Nitya bisa unggul 13-8. Tapi lagi-lagi serangan Puttita/Sapriree berhasil menembus pertahanan pasangan Indonesia. Greysia/Nitya kalah tipis 19-21.
“Di game kedua kami sempat unggul, tapi mereka bisa ngejar sampai akhirnya menang. Jadi di game ketiga mereka lebih percaya diri,” ujar Nitya lagi.
“Mereka hari ini tampil lebih baik dan nggak mudah mati sendiri. Percaya diri mereka juga kali ini lebih meningkat dari sebelumnya,” ungkap Greysia.
Dengan demikian partai puncak German Open 2016 akan berlangsung tanpa seorang pun wakil dari Indonesia.