Di game pertama, Praveen/Melati mendapat perlawanan sengit dari lawan mereka. Servis Praveen yang dinyatakan fault sebanyak lima kali, juga membawa pengaruh pada permainan pasangan Indonesia ini.
“Kami belum pernah bertemu, sudah sempat nonton video pertandingan, dan mereka menerapkan pola main yang berbeda, jadi kami harus meraba lagi dari awal. Soal servis memang mengganggu, jadi saya konsennya lebih ke servis terus,” kata Praveen usai laga.
“Di game kedua, kami sudah bisa memegang kendali, tetapi ada satu poin yang kami menyia-nyiakan kesempatan dan tidak bisa meraih angka. Di kedudukan 11-9 itu kami terlalu santai,” jelasnya.
“Kami lebih rileks di game ketiga, kalau terbawa tegang malah jadi amburadul permainannya. Kami mencoba fokus satu demi satu poin,” tambah Melati.
Di perempat final, Praveen/Melati akan ditantang pasangan Denmark, Niclas Nohr/Sara Thygesen.
“Kalau lawan pemain Eropa di Eropa, rasanya mereka bermain lebh bagus dari biasanya. Entah ini sugesti saya atau apa, tetapi mungkin mereka merasa bermain sebagai tuan rumah, artinya masih di Eropa, dan sudah lebih bisa beradaptasi dengan suasananya. Jadi intinya kami harus lebih waspada lagi,” kata Melati.