"Ginting menang, tetapi tetap ada koreksi. Karena tadi ada beberapa momen, seharusnya tidak mati, tetapi malah mati dan kehilangan angka," tutur Hendry, melalui keterangan Humas PP PBSI.
"Meski begitu, partai pembuka ini bisa dipakai untuk mengasah feeling permainan Ginting untuk menghadapi pertandingan selanjutnya," Hendry, menambahkan.
Dari segi permainan, menurut Hendry, Ginting belum teruji benar. Tekanan lawan juga tidak berkualitas.
Membuka laga, Ginting dengan cepat mendapat tiga angka beruntun. Namun, Sozonov kemudian justru berbalik unggul 4-3. Sempat terjadi kejar-kejaran poin, hingga akhirnya peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ini menutup gim pertama 21-8.
Kendali gim kedua ada di tangan Ginting, yang terus memimpin dan membuat Sozonov sulit untuk mengembangkan permainan. Seperti dilaporkan laman PP PBSI, kesalahan yang kerap dilakukan Sozonov membuat Ginting layaknya "air bah" yang tak mampu dibendung lawan. Ginting pun mengalahkan tunggal putra NFBR itu, juga dengan skor 21-8.
Dari segi permainan, menurut Hendry Ginting belum teruji benar, sementara tekanan lawan juga tidak berkualitas.
"Setelah memimpin angka di interval pertama, saya makin percaya diri bisa mengatasi lawan. Saya kemudian hanya menerapkan taktik agar lawan terus bergerak menjangkau kok," kata Ginting.
Selanjutnya, Indonesia dijadwalkan menjalani penyisihan kedua Grup C melawan Kanada, Senin (27/9), pukul 20.00 WIB. Sementara pada waktu yang bersamaan, Denmark bertemu NFBR.