"Kami seperti pasangan menikah," ujar Greysia kepada Reuters, medio pekan lalu.
"Banyak hal yang kami lakukan bersama. Menuju ruang makan pun bareng, bahkan menyantap makanan yang sama," tambahnya.
Greysia/Apriyani membuat sejarah baru dalam bulu tangkis Indonesia. Ganda putri Merah Putih itu mengalahkan wakil Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan, dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Sabtu (31/7). Greysia/Apriyani menang dua gim langsung 21-19 21-17.
Dengan hasil tersebut, dapat dipastikan bahwa pasangan nomor enam dunia itu akan menjadi ganda putri pertama yang berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia di pentas Olimpiade.
Kepada kantor berita Inggris tersebut, Greysia, 33 tahun, menyatakan bahwa keduanya perlu seirama, sepikiran, dan wajib memiliki spirit yang sama ketika bertanding. "Kami harus saling mengingatkan satu sama lain. Banyak hal-hal kecil yang tanpa disadari dapat membangkitkan semangat pada saat bertanding," jelasnya.
Bagi Greysia, Tokyo 2020 merupakan Olimpiade ketiganya setelah London 2012 dan Rio de Janeiro 2016. Namun, Greysia belum pernah mendapatkan medali. Di Tokyo, Greysia siap melakukan yang terbaik, tetapi tidak terbeban dengan target apa pun. "Nothing to lose. Saya juara atau dapat apa pun, bahkan masuk Olimpiade adalah bonus," tuturnya kepada Kompas.
"Saya akan memaksimalkan kesempatan yang diberikan Tuhan," demikian Greysia.