Khe Wei menderita cedera lutut pertama kali pada ajang Kejuaraan Tim Asia di Alor Setar, Kedah, Malaysia bulan Februari dan baru melakukan "comeback" enam bulan kemudian di Kejuaraan Dunia di Nanjing, Tiongkok.
"Saya merasakan perasaan campur aduk, tapi saya sedih karena tahun ini belum menjadi tahun yang baik bagi saya karena cedera yang datang dan kembali dan saya tidak bisa pulih sepenuhnya dari itu," ujar Khe Wei seperti dilansir situs www.thestar.com.my
“Cedera (lutut) ini memudahkan saya dalam mengambil keputusan yang ada. Sekarang saatnya bagi saya untuk pindah ke bab lain dalam hidup saya. Saya belum memutuskan apa yang harus dilakukan kedepan, tapi Saya akan akan pergi berlibur dulu sebelum membuat keputusan itu." lanjut Khe Wei.
Khe Wei menceritakan banyak kenangan indah terutama dengan pasangannya di ganda putri Vivian Hoo dalam 10 tahun terakhir ini. Bersama - sama mereka adalah pasangan ganda putri nomor satu negeri jiran dan mencapai peringkat tertinggi no. 9 di dunia pada tahun 2015 dan selalu masuk dalam 20 besar dunia selama berpasangan.
Selama berpasangan Khe Wei/Vivian Hoo pernah memenangkan Indonesia Masters 2011, New Zealand Open 2017, Medali emas Sea Games 2009 dan 2013, Medali emas Commonwealth Games tahun 2010 dan 2014, serta mencapai perempat final Olimpiade 2016 Rio De Janeiro, Brasil.
“Memori terbaik tentu saja adalah Olimpiade tahun 2016 yang merupakan Olimpiade pertama dan terakhir saya. Sangat menyenangkan bagi kami berdua karena sangat sulit untuk lolos, dan mampu mencapai perempat final juga merupakan momen besar,” ujar Khe Wei.
“Kami sangat dekat dan kami telah mengalami banyak momen manis dan buruk bersama, dan kami berdua saling mengenal dengan baik, jadi saya akan rindu bermain dengannya.”
sumber : www.thestar.com.my