"Harus lebih berani mainnya, terutama di poin-poin akhir. Seperti tadi, kan, sayang lima sampai enam poin terakhir hilang karena saya terlalu hati-hati," ujar Putri.
Putri harus menyudahi perjuangannya pada ajang berlevel BWF Super 500 itu, setelah ditundukkan unggulan keenam tersebut melalui rubber game 12-21, 21-18, 19-21, Kamis (14/9), di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong.
Putri berpotensi menyabet keunggulan pada gim penentu. Namun, ia justru tertekan pada poin-poin penentuan dan tak bisa mempertahankan permainannya. "Han Yue, kan, memang pemain yang berpengalaman jadi tadi saat saya unggul 17-15, dia mempercepat pukulan. Sebenarnya saya sudah siap tapi masih ada kaget-kagetnya sedikit. Saya belajar dari pertemuan pertama untuk tidak meladeni permainan dia, bagaimana saya mau memainkan pola saya sendiri," ujar pebulu tangkis asal kelahiran Tangerang, Banten itu, seperti dilaporkan Antara.
Putri berusaha mengambil sisi positif meski langkahnya terhenti. Dirinya merasakan ada perkembangan baik jika berkaca pada performa dari beberapa turnamen belakangan. "Banyak pelajaran yang saya dapat dari tiga turnamen terakhir yang saya ikuti. Saya merasa permainan saya sudah mulai stabil, walau kalah tetapi bisa memberikan perlawanan yang seimbang. Bisa menyusahkan lawan," ungkapnya.
Meski secara umum merasa puas dan senang, namun sebagai seorang atlet nasional tentunya ada hal-hal yang harus Putri evaluasi agar bisa tampil lebih positif pada kesempatan selanjutnya. "Saya cukup puas dan senang dengan progres saya yang bisa kembali, tapi tetap masih banyak yang harus dievaluasi dan ditingkatkan," pungkasnya.