Hong Kong Open 2024 - Tekad Sabar/Reza Balas Kekalahan dari Man/Kai

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Humas PP PBSI)
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Jakarta | Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani telah dinanti oleh Man Wei Chong/Kai Wun Tee asal Malaysia di perempat final Hong Kong Open 2024. Sabar/Reza termotivasi untuk melakukan revans ketika bertemu dengan pasangan negeri jiran tersebut dalam laga yang digelar di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Hong Kong, Jumat (13/9).

Kedua pasangan kali pertama bersua di babak empat besar Indonesia Open 2024. Kala itu, Sabar/Reza kalah dua gim langsung dari Man/Kai dengan skor akhir 27-29, 13-21 dalam tempo 45 menit. "Pasangan Malaysia rapat pertahanannya, tidak mudah dimatikan jadi kami harus fit besok," tutur Reza kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Kamis (12/9).

"Disiapkan kondisi badannya untuk bermain capek," tambahnya.

"Sekarang kami recovery dulu lalu persiapan di perempat final bertemu Man/Tee dari Malaysia. Di pertemuan lalu kami kalah jadi mudah-mudahan besok bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan bisa balas kekalahan," Sabar, menimpali komentar partnernya.

Sabar/Reza melaju ke babak delapan besar Hong Kong Open 2024 berkat kemenangan dua gim 21-14, 21-17 atas Chen Bo Yang/Guo Ruo Han. Duo "Merah Putih" mengambil inisiatif menyerang sejak awal gim pembuka. Mereka memilih untuk bermain agresif mengingat kondisi lapangan berangin. "Hari ini kami berusaha mengontrol lapangan, kami terus memaksa untuk menyerang karena dengan kondisi lapangan seperti ini. Kalau bermain bertahan akan sangat merugikan bagi kami," kata Sabar.

Di sisi lain, menurut Reza, Chen/Guo tampak bermain kurang nyaman dan kerap melakukan kesalahan sendiri. Situasi ini dimanfaatkan oleh juara Spain Masters 2024 tersebut. "Mungkin memang belum terlalu klop karena pasangan baru," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Sabar juga menuturkan, mereka terbang ke Hong Kong dan mengarungi turnamen level BWF World Tour Super 500 ini tanpa didampingi pelatih. Komunikasi, menurutnya, menjadi kunci utama dalam perjuangan mereka pada turnamen ini. "Kami memang sekarang berjalan berdua tanpa pelatih jadi saling mengingatkan satu sama lainnya lebih ditingkatkan lagi. Komunikasi terus untuk saling mendukung. Itu yang cukup krusial," pungkasnya.