Lewat duel yang berlangsung selama 77 menit itu, sebetulnya Anthony sudah bermain cukup baik di game pertama. Namun pada pertarungan di game kedua dan ketiga, penampilan tunggal putra Indonesia peringkat delapan dunia ini justru menurun drastis. Anthony banyak melakukan kesalahan sendiri yang lantas membuat kepercayaan diri Lee semakin meningkat.
“Saya sudah mempersiapkan diri dengan baik, saya tahu Lee akan bermain dengan percaya diri di depan publiknya sendiri. Waktu di game kedua itu memang ada perubahan cara main karena kondisi angin. Di game ketiga saat ketinggalan, saya ingat di babak sebelumnya saya pernah begini dan bisa menang, lalu saya semangat lagi dan bisa menyusul. Tapi akhirnya seperti ini. Saya kurang beruntung,” kata Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony sebetulnya punya peluang saat lebih dulu menginjak match poin 20-19 di game penutup. Namun satu poin tambahan untuk Lee lantas memaksa pertandingan harus dilanjutkan dengan adu setting. Saat kondisi Anthony tertinggal 20-21, wasit memberikan keputusan bila satu sambaran Anthony di depan net dinyatakan fault. Sebab menurut wasit, ujung raket Anthony dinilai sudah melewati net.
“Tentunya saya sangat kecewa, marah dan merasa keputusan wasit tidak fair. Ini terjadi di poin kritis dan saya merasa tidak ada yang salah. Tapi namanya permainan, saya harus bisa menerima, ada yang menang dan ada yang kalah,” tutupnya.
Dengan hasil ini, maka Indonesia harus puas membawa dua gelar runner up dari ajang Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500 melalui Anthony dan ganda putra Hendra/Ahsan.