Fajar/Rian sebetulnya punya peluang untuk menutup game pertama dengan kemenangan. Namun, beberapa kesalahan yang dibuat pasangan ganda putra peringkat sepuluh dunia ini, otomatis membuat Kamura/Sonoda seolah mendapatkan angin segar untuk mengembalikan rasa percaya diri dan berbalik menekan.
“Di game pertama itu momen yang seharusnya tidak kalah, kita tidak bisa memanfaatkan kesempatan. Mungkin kurang tenang dan kurang pintar. Memang harus diakui, di level seperti ini, di poin-poin kritis tidak boleh lengah, kalau lengah ya pasti nggak bisa. Ke depannya kita tidak boleh seperti ini,” ungkap Fajar Alfian.
Lebih lanjut Fajar mengungkapkan kekecewaannya atas kekalahan hari ini. Menurut pebulutangkis besutan PB SGS PLN Bandung ini, seharusnya ia bisa bermain lebih baik. “Kalau dibilang puas ya tidak puas, seharusnya penampilan kita bisa lebih baik dari ini. Pertemuan sebelumnya saja bisa menang kok, kenapa hari ini kalah,” sambungnya.
Sementara itu, Muhammad Rian Ardianto mengatakan jika dirinya cukup mendapatkan tekanan dari Kamura/Sonoda. “Kepikiran soal kekalahan game pertama mungkin ada. Tapi di game kedua itu kita sempat memimpin perolehan angka di awal. Kemudian kita banyak tertekan lawan, mereka bermain lebih safe,” kata Rian.
Dengan hasil ini, Fajar/Rian harus puas menyandang gelar semifinalis di Hong Kong Open 2018 BWF World Tour Super 500. Selanjutnya, peraih medali perak Asian Games 2018 ini akan langsung bersiap diri jelang Syed Modi International Badminton Championships 2018 BWF World Tour Super 300 yang akan digelar di India, 20 hingga 25 November nanti. Kemudian Fajar/Rian akan melanjutkan perjuangannya di Korea Masters 2018 BWF World Tour Super 300, di Gwangju 27 November mendatang.