Huang/Li kalah dua game langsung dari pasangan Denmark. Mereka menyerah 19-21, 10-21 dari unggulan ketiga tersebut. Gelar pasangan Denmark tersebut menjadi gelar ganda putri Eropa pertama di ajang Hong Kong Open. Kamilla Rytter Juhl/Christina Pedersen mendedikasikan gelar tersebut bagi sang pelatih, Lars Uhre yang akan pensiun usai gelaran Hong Kong Open 2016.
Selain Tiongkok, negara yang juga gagal mendapatkan gelar meski mengirimkan dua wakilnya di final Hongkong Open Super Series kemarin adalah India. Wakil India, Pusarla V. Sindhu (tunggal putri) dan Sameer Verma (tunggal putra), gagal menyumbangkan gelar.
P.V. Sindhu takluk dari wakil Taiwan, Tai Tzu Ying, dua game langsung, 15-21 dan 17-21. Sementara Verma kalah dari wakil tuan rumah, Angus Ng Ka Long, dengan skor 14-21, 21-10, 11-21.
P.V. Sindhu dan Tai Tzu Ying (www.hkopenbadminton.org)
Sedikit catatan mengenai Tai Tzu Ying, dengan gelar juara Hong Kong Open 2016 sekaligus membuka peluang untuk menggeser posisi Carolina Marin di puncak ranking tunggal putri dunia BWF. Tai Tzu Ying saat ini berada diperingkat 3 dengan raihan 74.491 poin tepat dibawah Ratchanok Intanon dengan raihan 75.524 poin dan Carolina Marin dengan raihan 80.530 point.
All Indonesian Final (BWF)
Sementara itu, Indonesia berhasil mendapatkan gelar di nomor ganda campuran setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengalahkan kompatriot mereka, Praveen Jordan/Debby Susanto, dengan skor 21-19 dan 21-17. Gelar tersebut menjadi gelar kedua Owi/Butet dalam dua minggu berturut-turut. Setelah pekan lalu mereka berhasil meraih gelar juara di China Open Super Series Premier. P.V Sindhu nyaris menyamai pencapaian Owi/Butet yang meraih dua gelar juara dalam dua turnamen berturut-turut andai bisa menang dari Tai Tzu Ying.
Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (BWF)
Sedangkan gelar ganda putra berhasil diraih oleh pasangan Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, setelah menaklukkan wakil Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan skor 21-19 21-19. Hasil tersebut menambah catatan manis bagi ganda putra Jepang setelah beberapa tahun mereka hanya bisa menjadi runner up melalui pasangan Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo.
