Fajar/Rian nyaris kehilangan kemenangan di game pertama. Tetap fokus dan komunikasi yang baik dalam pertandingan, menjadi kunci keberhasilan bagi peraih medali perak Asian Games 2018 ini. “Kita saling mengingatkan, kalau sedang unggul, ketinggalan, atau saat setting. Kita harus tetap fokus poin demi poin karena pertandingan masih belum selesai,” tutur Muhammad Rian Ardianto.
Pun demikian dengan kondisi di game kedua. Sempat tertinggal 19-20 setelah melalui pertarungan sengit, Fajar/Rian akhirnya mampu memaksa terjadinya setting. Pasangan ganda putra peringkat 10 dunia ini langsung mengatur tempo pertandingan dan berusaha untuk tidak terbawa pola permainan lawan yang cepat.
Fajar Alfian mengaku sangat bersyukur dirinya bisa keluar dari tekanan dan bermain lebih tenang meski dalam kondisi tertinggal perolehan angka. “Alhamdulillah, kita bersyukur atas hasil hari ini. Di awal kita tertinggal karena lawan sudah mengantisipasi bola-bola kita. Di game kedua kita memimpin tapi terkejar lawan, kuncinya harus yakin, terutama di saat-saat kritis,” kata Fajar.
Pasangan ganda putra Indonesia ini masih menunggu calon lawannya di babak semifinal Hong Kong Open 2018 BWF World Tour Super 500, besok (17/11). Mereka masih menunggu pemenang antara unggulan empat dari Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda atau pasangan wakil Tiongkok, He Jiting/Tan Qiang.
Menatap pertandingan selanjutnya, Fajar mengatakan siap, siapapun lawannya. “Kita belum puas dengan hasil ini, masih ada besok dan lusa, kalau lawan Kamura/Sonoda, kita harus siap capek karena mereka tidak mudah dimatikan. Misalnya bertemu He/Tan, mereka power nya bagus dan penampilannya sedang meningkat, kita harus mengatur pola main yang benar,” jelas Fajar.