“Kami tetep bersyukur, tapi kami tetap harus melihat apa yang perlu dievaluasi dari penampilan kami. Memang dari awal kami tidak hanya mengharapkan mukjizat datang, tapi memang kami tahu kami harus berusaha dulu agar mukjizat itu datang. Kali ini di partai final kami berusaha menekan dan merebut game pertama. Tapi di game kedua mereka benar-benar merubah strategi. Khususnya dengan semua rangkaian pertandingan dari awal hingga hari ini kami ambil positifnya, tapi kekurangan kami tetap harus disempurnakan, agar menjadi kekuatan kami,” ungkap Greysia seperti dirilis PBSI.
Greysia/Apriyani menaklukkan game pertama dengan keunggulan sejak awal pertandingan 11-5 dan 18-8. Keduanya pun merebut game point 20-11 dari Chen/Jia. Pertandingan sedikit menegang ketika Chen/Jia mencetak tiga angka berturut-turut, menjadi 20-14. Beruntung akhirnya Greysia/Apriyani berhasil menang 21-14.
Skor 2-0 membuka perjalanan Greysia/Apriyani di game kedua dengan Chen/Jia. Sayang setelah itu, Greysia/Apriyani terus tertinggal 5-7, 12-15 dan akhirnya kalah 16-21.
Di game pamungkas, Greysia/Apriyani tertinggal lagi dengan 4-9. Keduanya terus terdesak oleh serangan lawan dan kalah 8-11 pada jeda interval. Setelah itu, keadaan tak langsung membaik bagi Greysia/Apriyani. Mereka terus di bawah bayang-bayang lawan dengan 10-11 dan 10-16.
Greysia/Apriyani sempat membuka peluang dan mendekat 14-16 kepada Chen/Jia. Sayang akhirnya pasangan Indonesia ini masih belum bisa menyusul perolehan poin Chen/Jia. Greysia/Apriyani kalah 15-21, setelah pengembalian Apriyani jatuh melebar keluar lapangan di game ketiga.
“Banyak pelajaran yang saya ambil dari pertandingan final ini. Terutama game kedua dan ketiga. Dari awal Apri yang terus diincar, jadi Apri sudah kena duluan dan nggak yakin sama pukulan Apri sendiri,” kata Apriyani.
“Tapi nggak apa-apa. Saya, Koh Didi (Eng Hian) dan Mas Chafidz (Yusuf) akan memberikan kesempatan buat Apri berkembang dulu. Kami mau juara, tapi kalau memang ini belum saatnya, berarti kan ada sesuatu yang harus diambil dari sini. Kedepannya ini harus tidak boleh lengah. Kalau mau juara ya kami harus bisa lebih konsisten dari ini dan nggak boleh lengah,” kata Greysia menimpali.
Laga final kali ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya bagi Greysia/Apriyani dan Chen/Jia. Sebelumnya di French Open 2017, Greysia/Apriyani menang 21-5 dan 21-10 dari Chen/Jia.
“Kalau di Perancis kelihatannya mereka masih bingung. Ya setiap habis pertandingan kami semua belajar, mereka juga belajar. Jadi otomatis kami tahu kelemahan mereka, mereka juga tahu kelemahan kami. Sekarang kan sudah ada video. Ya sekarang kami semua nggak boleh santai-santai. Karena skillsemua sudah sama, fisik sudah sama. Jadi saya mau tekankan sama Apri untuk jangan kendor, saya juga tetap harus ada keyakinan dan nggak boleh kendor juga,” jelas Greysia.