Keduanya sukses ke final usai di laga semifinal tadi, Sabtu (25/11) sukses menundukkan wakil Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, dengan kemenangan 21-13, 16-21 dan 21-13.
Game pertama dimainkan, Kevin/Marcus memimpin dengan 11-9. Tanpa kendala berarti di lapangan, Kevin/Marcus terus melaju hingga menang 21-13.
Menjejak ke game dua, Kevin/Marcus tertinggal tipis pada jeda interval dengan 8-11 dan 13-16. Kevin/Marcus terus berada di bawah tekanan lawan hingga akhirnya kalah 16-21.
“Kami nggak terlalu mikir poinnya. Fokus satu-satu dulu. Sama saya tenangin juga. Tadi sempat nggak enak di lapangan, bola-bola atas kata nggak pas terus mau dismash. Jadi tenangin itu dulu, jangan sampai down,” kata Marcus.
Di game penentu, Kevin/Marcus mencoba membalas kekalahannya di game kedua. Setelah unggul 13-8, Kevin/Marcus melesat dengan 17-11 hingga menang 21-13.
“Pokoknya tahan terus dan saling support aja di lapangan. Saya mencoba melakukan yang terbaik saja,” tambah Kevin.
Pertemuan keduanya baru saja terjadi di China Open Superseries Premier 2017, pekan lalu. Saat itu Kevin/Marcus berhasil membukukan kemenangan dua game langsung dengan 21-14 dan 21-18.
“Di China Open anginnya dan bolanya lebih stabil. Kalau di sini kadang suka belok-belok sedikit. Jadi harus lebih hati-hati,” kata Marcus.
Di babak final, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding, Denmark. Rekor pertemuan mereka sejauh ini imbang 2-2, dengan dua kemenangan terakhir berhasil diamankan oleh Kevin/Marcus, yaitu pada All England 2017 dan India Open 2017.
“Buat besok nggak ada persiapan khusus. Karena kondisi lapangan beda dengan di Tiongkok. Harus lebih siap aja, karena lawan juga nggak mudah. Apapun yang terjadi di lapangan harus tenang dan tetap mengontrol pertandingan,” ujar Kevin.