"Ya, bersyukur sejauh ini bisa tampil ke final setelah pada turnamen-turnamen sebelumnya kami belum berhasil. Kami juga pasti merasa kecewa karena kami belum 'pecah telur' di tahun ini," kata Lisa.
Lebih lanjut, Lisa dan Rehan yang turun sebagai unggulan ketujuh tersebut mengatakan, strategi mereka di gim pertama terbukti efektif dalam menghasilkan poin demi poin.
Antara melaporkan, keduanya memilih strategi untuk terus menyerang pada gim pembuka. Namun, di gim kedua, Tang/Tse dapat mengendalikan diri dengan baik, sehingga tekanan berbalik bagi Rehan/Lisa. "Sayang di gim kedua, permainan kami banyak salah dan membuat jadi kurang percaya diri lagi. Setelah banyak mati dan kehilangan poin, kami malah jadi kurang percaya lagi dan juga kehilangan fokus. Di gim ketiga, kami bermain terlalu terburu-buru. Selain itu, lawan juga mengubah pola," jelas Lisa.
"Tadi strateginya di gim pertama sudah benar. Kami lebih menekan. Sayang untuk di gim kedua dan ketiga, lawan mulai mengubah pola. Lawan jadi lebih berani bermain dengan mengadu permainan depan. Sementara kami bermain terburu-buru, terutama di gim ketiga saat mulai mengejar poin lawan," Rehan, memaparkan.
Meski belum berhasil keluar sebagai juara, Rehan/Lisa menilai pencapaian mereka kali ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri, mengingat ini adalah pertama kali mereka kembali masuk ke babak final setelah sekian lama. "Pastinya hasil bisa ke final ini membuat rasa percaya diri kami naik lagi ya. Apalagi di beberapa turnamen sebelumnya hasilnya kurang bagus," kata Rehan.
"Alhamdulillah, di Hylo Open kami bisa naik podium lagi dan ke depan harus tambah yakin lagi. Selain itu, kami juga ingin membuktikan bahwa kami bisa," pungkasnya.