Pada pertandingan ini, kekompakan Adnan/Indah sudah sangat baik sehingga permainannya berbeda dengan laga sebelumnya. Selain kekompakan, keduanya mampu mengatasi kendala lapangan berangin, sehingga mampu mengalahkan wakil negeri jiran tersebut dalam tempo 29 menit. "Melihat laga kali kami bermain lebih nyaman ketimbang sebelumnya. Kekompakan kami satu sama lain juga sudah menyatu. Jadi lebih enak untuk mengontrol permainan lawan," ungkap Adnan melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Bersyukur dengan hasil yang diraih kami bisa melangkah ke semifinal. Tentu kekompakan kami sudah sangat baik dan tinggal membenahi beberapa kekurangan dalam menyerang maupun bertahan," Indah, menambahkan.
Dengan hasil ini, Adnan/Indah akan berhadapan dengan pemenang laga antara Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah dan Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti. Menghadapi partai semifinal, pasangan Adnan/indah mengaku ingin bermain lebih fokus lagi untuk bisa menembus partai puncak.
"Hasil ini membuat kami termotivasi untuk bisa meraih gelar juara. Tentu kami ingin fokus menghadpai laga semifinal," ujar Adnan.
Adnan/Indah memberikan apresiasi kepada rekan-rekannya yang berjuang keras selama latihan untuk tampil pada IIC 2024. Dengan persiapan yang matang, sektor ganda campuran banyak menyumbangkan wakil di perempat final turnamen bulu tangkis level Internasional Challenge ini. "Semua pemain sektor ganda campuran melakukan persiapan dengan matang sebelum menghadapi turnamen ini. Hasil di Indonesia Internasional Challenge 2024 tentu hasil kerja keras mereka selama berlatih," ungkap Adnan.
Namun, kegemilangan Adnan/Indah tidak diikuti oleh Verrell Yustin Mulia/Priskila Venus Elsadai. Unggulan pertama itu tersingkir seusai kalah dari wakil Jepang, Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara, dengan skor 18-21, 13-21.
Pasangan peringkat ke-85 dunia itu mengaku tidak bisa keluar dari tekanan Shimogami/Hobara sepanjang laga. Saat lawan bermain dengan nyaman, Verrell/Priskila bermain di bawah tekanan lawan sehingga kalah setelah bertarung selama 34 menit. "Kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Tidak mudah menghadapi pasangan Jepang. Sepanjang laga dalam bertahan lawan bermain sangat disiplin," demikian Verrell.