Pemain kelahiran 30 Oktober 2006 itu mengaku sempat merasakan tegang di awal laga sehingga tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. Setelah masuk gim kedua, juara Seleknas 2024 itu akhirnya bisa bermain dengan lepas untuk akhirnya memaksa pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga.
Pada gim penentuan permainan Bismo perlahan konsisten dan akhirnya mengakhiri perlawanan wakil negeri jiran itu dalam tempo 60 menit. "Pada laga ini saya sempat tegang di gim pertama dengan banyak melakukan sendiri. Saya mencoba bermain lepas untuk bisa menemukan bentuk permainan saya. Setelah tertinggal saya mencoba bermain lepas dan akhirnya mulai nyaman dalam bermain dan bisa meraih kemenangan di laga ini," ungkap Bismo melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Pada IIC 2024, Bismo bertekad meraih hasil terbaik. Ajang ini menjadi kali kedua bagi Bismo tampil di kancah internasional setelah berlaga pada Badminton Asia Junior Championships 2024 di Yogyakarta.
Ia tidak mau melewatkan kesempatan dan pengin memberikan pembuktian setelah melakukan persiapan dengan matang selama ini. "Tentu sangat senang kembali mendapatkan kesempatan untuk tampil di turnamen level internasional. Sebagai pemain junior tentu saya pengin menyusul senior saya yang ada di atas dengan bertanding di kancah internasional," ujarnya.
"Saya tidak mau terlarut dan ingin cepat menyesuaikan dengan pertandingan untuk bisa melangkah lebih jauh lagi di IIC 2024," Bismo, menambahkan.
Kemenangan juga diraih Muhammad Reza Al Fajri yang mengalahkan wakil Malaysia lainnya, Mohamad Hafiz Mohamed Sikkander, dengan skor 21-7, 22-20. Pada pertandingan ini pemain kelahiran 23 Juni 2005 itu mengaku telah mempersiapkan diri dengan matang.
Dengan tekad menembus babak utama, Reza bermain dengan baik di gim pertama. Setelah unggul performa Reza menurun sehingga lawan bisa menyusul untuk memaksa terjadinya setting. Pada gim penentuan dengan bermain lebih tenang dan menekan, Reza bisa bangkit dan menutup laga dengan kemenangan dalam tempo 31 menit. "Pada turnamen IIC 2024 ini saya mempersiapkan diri dengan matang. Saya sempat mengontrol permainan lawan di gim pertama dengan bisa unggul jauh. Pada gim kedua saya melihat lawan memanfaatkan kondisi saya yang sedikit menurunkan tempo penyerangan," paparnya.
"Bersyukur di laga ini saya bisa mengatasi permainan lawan di pengujung laga dengan bermain lebih tenang dan sabar untuk bisa melangkah ke babak utama IIC 2024," Reza, menjelaskan.
Pada IIC 2024, Reza bertekad untuk memberikan yang terbaik setelah saat berlaga di tur Eropa tidak begitu memuaskan. Menilik pada catatan di dua turnamen yang digelar di daratan Eropa pada Slovenia Open dan Austrian Open 2024, Reza tercatat hanya mampu finis di 16 besar saat berlaga pada ajang Slovenia Open.
"Tekanan untuk saya tampil di turnamen IIC 2024 tentu sangat tinggi setelah hasil yang tidak memuaskan di dua turnamen Eropa. Tentu saya tidak ingin memikirkan terlalu mendalam dan hanya mau fokus pada setiap laga yang dijalani," papar Reza.
Kegemilangan Bismo dan Reza tidak diikuti oleh Richie Duta Richardo. Semifinalis Badminton Asia Junior Championships 2024 itu gagal mengeluarkan bentuk permainan terbaiknya, sehingga kalah dari wakil Thailand, Surasit Ariyabaraneekul, dengan skor 19-21, 13-21.
Menguasai jalannya pertandingan di awal laga, Richie terlihat kesulitan membendung serangan lawan yang banyak mendapatkan angka dari kesalahannya sendiri. Alhasil, Richie harus menyerah di babak kualifikasi dan gagal menembus babak utama IIC 2024. "Pada pertandingan ini saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini menjadi turnamen berlevel international challenge pertama saya. Tidak begitu puas dengan hasil yang didapat tapi saya mau terus berupaya tampil baik pada setiap kesempatan," jelas pemain kelahiran 23 November 2007 itu.
Setelah tampil di IIC 2024, pemain asal Tanjung Pinang itu akan tampil pada ajang BWF World Junior Championships 2024 yang digelar di Nanchang, China pada akhir September mendatang. Dengan kesempatan yang ada, Richie bertekad untuk mempersiapkan diri dengan maksimal agar bisa meraih podium tertinggi di negeri tirai bambu nantinya. "Sekarang saya mau mencoba fokus lagi untuk turnamen berikutnya. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Tentu saya punya target ingin menjadi juara. Semoga saya bisa bermain maksimal nantinya dan melakukan persiapan dengan baik," demikian Richie.