Tiga tunggal putri Indonesia yang berhasil merebut tiga tempat di semifinal tersebut yakni Hanna Ramadini, Fitriani dan Gregoria Mariska. Dan satu tiket semifinal lainnya berhasil diamankan oleh wakil tuan rumah yang diunggulkan di posisi pertama, yakni Sindhu P.V.
Di babak perempat final Jumat (27/1) Gregoria yang tak diunggulkan, membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ketiga, Beatriz Corrales (Spanyol), dalam dua game langsung, 21-9, 21-11. Sementara Hanna menang atas Sri Krishna Priya Kudaravalli (India), 21-17, 21-15.
Kemenangan kedua rekannya memacu semangat Fitriani untuk mengekor ke semifinal. Fitriani melaju ke babak empat besar dengan mengalahkan Rituparna Das (India), dengan laga sengit 21-17, 13-21, 23-21.
“Puji Tuhan, kami bersyukur tim tunggal putri bisa kirim tiga wakil ke semifinal, ini karena kekompakan antara pelatih, pemain, tim binpres (pembinaan dan prestasi), serta semuanya. Hal ini membuat anak-anak semangat dan pantang menyerah sehingga penampilan mereka cukup bagus dan bisa mengalahkan lawan,” ujar Minarti Timur.
“Saya cuma bilang jangan pikir menang atau kalah dulu, tetapi main jangan mau nyerah. Misalnya ada yang kondisinya tidak 100 persen fit, namun mereka tetap semangat dan akhirnya menang. Permainan mereka bagus, tetapi memang ada yang perlu diperbaiki untuk dapat hasil maksimal dan bersaing di level lebih tinggi. Semoga pengalaman di turnamen ini meningkatkan rasa percaya diri mereka,” tuturnya.
Sementara itu disisi lain, Hana mengaku tugasnya belum selesai dan akan berusaha memanfaatkan kesempatan.
“Alhamdulillah, tapi tugas belum selesai, semoga penampilan kami selanjutnya lebih bagus lagi. Kami memang ingin berprestasi lebih baik dari sebelumnya, kami harus bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan kepada kami,” ujar Hanna seperti di lansir Badmintonindonesia.org.
Hanna dan Gregoria akan saling berhadapan di semifinal besok (28/1). Sementara Fitriani ditantang unggulan pertama yang juga peraih medali perak tunggal putri di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, P.V Sindhu.