“Saya kalah fokus dari lawan. Di game pertama saya dapat lapangan yang arah anginnya kurang enak, sebaliknya lawan jadi mudah mengendalikan permainan. Di game kedua juga So Wan Ho merasakan hal yang sama dengan saya, makanya saya bisa ambil game kedua,” kata Tommy.
Game pertama dimulai, Tommy tertinggal cukup jauh dari lawan. Di lima poin awal Tommy banyak membuang bola keluar lapangan. Selanjutnya langkah Tommy pun banyak didikte lawan.
Tommy lebih bisa menguasai permainan di game kedua. Bermain di lapangan yang arah anginnya lebih baik, Tommy mampu merebut kemenangannya.
Namun masuk ke game tiga, Tommy tak bisa meneruskan keunggulannya. Ia justru harus tertinggal cukup jauh, hingga kalah.
“Di game ketiga saya kalah start. Saya kurang mempersiapkan game ketiga. Blank sedikit poin langsung ditinggal jauh. Mungkin karena saya juga main sendiri, jadi nggak ada yang mengingatkan untuk atur strategi lagi. Tau-tau angkanya sudah jauh ketinggalan,” ujar Tommy yang turun tanpa didampingi pelatihnya tersebut.
Rekor pertemuan Tommy dan Son sebelumnya tercatat imbang. Mereka sudah empat kali berhadapan, dan masing-masing menang dua kali secara bergantian. Terakhir mereka berhadapan di pertandingan beregu Piala Thomas 2014 lalu. Kala itu, Tommy kalah dengan skor ketat 21-23 dan 22-24.
“Sebenarnya tidak ada yang berubah dari penampilan Son. Saya sudah bisa memperkirakannya. Tapi kali ini saya kalah fokus di lapangan dari dia,” ungkap Tommy lagi.
Tommy kalah, maka habis sudah wakil tunggal putra Indonesia. Sebelumnya, pemain senior Sony Dwi Kuncoro, sudah kalah di babak dua dari Viktor Axelsen, Denmark.
Masih ada empat wakil Indonesia yang akan bertanding setelah ini. Di nomor ganda putra ada Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, ganda putri diwakili Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, serta Riky Widianto/Richi Puspita Dili dari ganda campuran.
Foto: badmintonindonesia.org