Bukan hal mudah bagi Gabriela untuk menaklukkan pertandingannya yang berlangsung di Gelora Universitas Semarang tersebut. Apalagi sebelumnya, Gabriela pernah kalah dari Kisona pada Victor International Series 21017, bulan Mei lalu. Saat itu Gabriela kalah dua game langsung dengan 15-21 dan 19-21.

Kini, Gabriela sukses revans dan memastikan kemenangannya atas Kisona, usai bertanding selama 72 menit.

“Sebelumnya saya pernah kalah waktu di Surabaya, jadi disini pas ketemu lagi pola mainnya sudah saya pelajari lagi sama pelatih. Yang susahnya saat game ketiga, lawan sudah mulai hafal bola-bola saya. Game ketiga sempat ketinggalan 18-20. Tapi saya mikirnya pokoknya selagi belum game pasti masih ada kesempatan dan puji Tuhan bisa menang 25-23,” kata Gabriela.

Selanjutnya di perempat final, Gabriela akan berhadapan dengan rekannya sesama pemain Indonesia, Wulan Cahya Utami Sukoputri. Melihat rekor pertemuan mereka, Gabriela dan Wulan pernah sekali berhadapan di Yonex Sunrise Indonesian Masters 2015. Namun saat itu, Gabriela menelan kekalahan dengan 13-21, 21-18 dan 21-19.

“Untuk persiapan besok saya mau main maksimal saja. Nggak mau mikirin menang kalah, saya juga nggak mau mikirin saya pernah kalah sama dia. Pokoknya di pertandingan ini mindset saya harus terus yakin dan percaya diri dulu aja. Fokus di setiap poin. Semoga bisa menang,” tutur Gabriela.

Selain Gabriela dan Wulan, Indonesia juga meloloskan empat tunggal putri lainnya yaitu Silvi Wulandari, Asty Dwi Widyaningrum, Eprilia Mega Ayu Swastika dan Sri Fatmawati.

Silvi akan berhadapan dengan Thamolwan poopradubsil, Thailand, Sri bertemu pemain Jepang, Shiori Saito, sementara Asty dan Eprilia akan berhadapan satu sama lain.