"Di gim awal saya dapat mengontrol permainan. Namun, di gim kedua, karena situasi lapangannya agak berbeda dan angin juga kencang, jadi saya perlu adaptasi," ungkap pemuda kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, pada 15 Januari 2000 ini.
Ikhsan mengaku baru dapat menemukan pola serta ritme permainan yang cocok pada gim penutup. Meski demikian, Bobby pun masih memberikan perlawanan sengit jelang pengujung gim. "Gim ketiga saya sudah bisa beradaptasi dengan keadaan lapangan begitu juga permainan. Dan pukulan-pukulan saya juga sudah lebih enak," katanya.
Di sisi lain, usai laga, Ikhsan mengaku tak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri jelang Indonesia International Challenge 2022. Pascaturnamen sepekan lalu yang juga digelar di GOR Amongrogo, ia hanya sekali berkesempatan menjajal lapangan. "Setelah International Series minggu yang lalu, latihan saya tidak terlalu banya. Tes lapangan cuma pagi aja sekitar sejam sebelum bertanding," tuturnya.
Namun, Ikhsan merasa sudah terbiasa dengan jadwal pertandingan yang ketat. Pada babak berikutnya, ia sudah dinanti wakil Jepang, Shota Omoto, yang pada babak pertama menang atas atlet Indonesia, Alvi Wijaya Chairullah, dengan skor 22-20, 21-18. "Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini, jadi untuk selanjutnya saya hanya akan fokus untuk pemulihan fisik agar bisa siap di pertandingan berikut," pungkasnya.