Di laga ini, tunggal putri kelahiran 18 Agustus 2003 itu mengaku senang bermain lepas tanpa beban untuk meraih kemenangan. Perjalanan Kyla terhitung juga tidak mudah, mengingat ia memulai turnamen ini dari berjuang dari babak kualifikasi.
Kyla melangkah ke babak utama seusai menghentikan perlawanan Sai Uttejitha Rao Chukka asal India dan Patchamon Laisuan (Thailand).
Dengan strategi bermain lepas tanpa beban, juara Seleknas PBSI 2022 tersebut mampu mengeluarkan bentuk permainan terbaiknya dan meraih kemenangan dalam tempo 47 menit. "Pada laga ini saya bermain tanpa beban. Saat lawan mengejar, saya tidak berpikir untuk panik dan mencoba fokus pada setiap poinnya," ungkap Kyla melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Sebagai rekan satu negara yang sudah sering berlatih bersama, Kyla menilai sudah mengetahui gaya bermain Komang Ayu. Kemenangan melawan Komang Ayu di laga ini bahkan tidak seusai dengan ekspektasi Kyla, mengingat tampil di Indonesia International Challenge dengan status unggulan pertama.
"Saya sering berlatih bersama Komang sehingga sudah tahu gaya bermain mulai dari serangan, hingga pukulannya. Jujur perasaannya campur aduk karena tidak menyangka bisa menang dari pemain yang punya etos kerja keras sangat tinggi baik di latihan maupun pada pertandingan," jelas tunggal putri berperingkat 246 dunia itu.
Hasil ini membuat Kyla revans atas tunggal putri berperingkat 45 dunia itu, setelah kalah pada Indonesia International Challenge 2022. Kala itu, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Kyla kalah melawan Komang lewat rubber game 21-11, 19-21, 18-21.
Di babak 16 besar, Kyla akan berhadapan dengan tunggal putri India, Mansi Singh. Di laga sebelumnya tunggal putri berperingkat 96 dunia itu meraih tiket 16 besar seusai menang melawan wakil Australia, Kai Qi (Bernice) Teoh, dengan skor 21-5, 21-16.