Pada pertandingan ini, tunggal putra berperingkat 229 dunia tersebut menyatakan bermain mengikuti ritme permainan lawan sehingga tidak heran menyerah dua gim langsung dalam tempo 47 menit.
"Pada pertandingan hari ini saya bermain terlalu santai sehingga mengikuti ritme permainan lawan. Saya sempat mencoba bangkit, sayang lawan beradaptasi dengan pola permainan saya sehingga sulit untuk menemukan momentum untuk bangkit," kata Saut.
Kekalahan ini membuat Saut ingin segera bangkit mengingat pekan depan langsung tampil pada Indonesia Masters 2023 Super 100 di tempat yang sama.
"Saya masih banyak melakukan kesalahan sendiri, hal tersebut tidak boleh terulang saat nantinya tampil pada Indonesia Masters 2023 Super 100 di Surabaya. Permainan saya harus lebih tenang lagi dan bermain dengan ritme permainan yang tidak terburu-buru," tambah Saut.
Adapun Krishna harus menyerah di tangan wakil Jepang, Keita Makino, lewat pertarungan rubber game 21-18, 18-21, 21-23. "Saya bermain terburu-buru saat kondisi poin-poin kritis. Saya seharusnya bermain lebih sabar lagi dengan tidak mengikuti gaya permainan lawan," demikian Krishna.