Pada gim pembuka, Tasya tampil mendominasi dengan menyuguhkan permainan menyerang. Sementara, Sri tampak kesulitan untuk meladeni permainan lawan serta kondisi lapangan yang berangin. Alhasil, Tasya mengunci gim pertama dengan skor 21-18. "Tapi di akhir-akhir gim pertama itu, saya sudah mendapatkan semacam 'feel' dari pertandingan ini," tutur pemain klub Jaya Raya Jakarta tersebut.
"Saya melihat ada peluang untuk selanjut mengambil gim kedua," Sri, menambahkan.
Gim kedua bertolak belakang dengan gim pembuka. Sri tampil dominan dan berhasil merebut kemenangan dengan skor 21-14.
Pada gim ketiga, Tasya kembali mengambil inisiatif dengan pola permainan menyerang dan selalu unggul hingga pengujung gim. Bahkan, Tasya sudah mengantongi empat match point. "Karena lawan unggul terus, saya bermain lepas saja. Saya pasrah aja saat skor 16-20, yang penting bermain dan bola masuk," katanya.
"Saya juga berpikir, gim ini belum selesai. Belum 21," tambah atlet kelahiran Probolinggo ini.
Alhasil, bermain lepas menjadi kunci kemenangan Sri sekaligus membawanya ke empat besar turnamen. "Di gim terakhir itu saya tegang berkali-kali karena sudah unggul dan pegang match point tapi gim ini nggak selesai-selesai juga," katanya, seraya tertawa lepas.
"Jadi ya sudah, lagi, saya pasrah aja bermain. Tapi, ya pada akhirnya sudah rejekinya buat saya," demikian Sri, yang bakal berhadapan dengan Mutiara Ayu Puspitasari di semifinal.