Meski melawan juniornya sendiri, Greysia/Nitya beberapa kali pun terlihat mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan Suci/Maretha. Meskipun pada akhirnya peraih medali emas Asian Games 2014 ini berhasil menang dengan 21-14 dan 21-15, baik Greysia maupun Nitya mengakui bahwa memenangkan pertandingan ini pun tak mudah.
"Tadi di lapangan kami sama-sama fight, karena keadaan pas latihan dan pertandingan pasti beda. Mulai dari fisik, kekuatan, dan teknik juga pasti beda. Kami juga tadi tidak mudah untuk bisa dapat poin dari mereka," ujar Greysia usai laga.
Greysia/Nitya yang harus terus bertemu dengan juniornya di sepanjang turnamen ini, mengakui bahwa junior-juniornya mulai berkembang.
"Kami tiga kali bertemu melawan junior-junior kami, di satu sisi kami juga harus mencari poin untuk Olimpiade. Di sisi lain juga kami ingin tahu sejauh mana perkembangan mereka, dan saya melihat mereka sudah lebih berkembang meskipun memang masih akan ada proses selanjutnya," tambahnya.
Greysia/Nitya sudah dinanti oleh Tang Yuanting/Yu Yang di final. Duet Tiongkok ini sudah terlebih dahulu memastikan diri untuk berlaga di partai final setelah menghentikan langkah Vita Marissa/Komala Dewi dengan 21-10 dan 21-8.
Perjumpaan Greysia/Nitya melawan Tang/Yu di final besok (6/12) akan menjadi yang keempat kalinya. Sejauh ini, Greysia/Nitya belum pernah bisa menang dari Tang/Yu. Terakhir perjumpaan mereka terjadi di Hong Kong Open Super Series 2015, kala itu Greysia/Nitya gagal ke final setelah dipaksa mengaku keunggulan Tang/Yu dengan 20-22 dan 11-21.
"Tang Yuanting powernya bagus, tetapi dari tiga pertemuan kemarin kami juga sudah melakukan evaluasi dan apa yang harus dihindari saat di lapangan," ujar Nitya.
sumber : pbdjarum.org