"Saya tidak ada persiapan khusus untuk melawan Sindhu. Dia punya tenaga yang kuat dan pola serangan agresif," ujar Yamaguchi usai berlaga.
Namun, atlet kelahiran Fukui pada 6 Juni 1997 ini tampil begitu konsisten untuk meladeni permainan Sindhu. "Saya menekan Sindhu dan membuat dirinya frustasi pada permainannya sendiri," tuturnya, mengutip siaran pers Humas PP PBSI.
Dalam laga semifinal turnamen berhadiah total 600 ribu dolar AS itu, Sindhu tak kuasa di depan Yamaguchi. Usai bertanding, pemain jangkung itu menyatakan, permainannya tidak keluar. Pola permainan yang ingin dikembangkannya tidak berjalan sesuai harapan. Selama bertanding, Sindhu selalu dalam tekanan Yamaguchi.
"Saya sudah mencoba keluar dari tekanannya. Tetapi Yamaguchi bermain sangat bagus dan mampu menjaga ritme dan tempo permainannya," komentar Sindhu. "Bagi saya, kendati kalah, saya senang bisa bermain bagus di sini," tambahnya.
Sementara, Ketika ditanya tentang lawan berikut di babak final, Yamaguchi mengaku tidak persiapan khusus. "Cukup istirahat, bermain gim dan biasa-biasa saja. Soal pertandingan lihat, saja nanti di lapangan," pungkasnya.