Zacha/Bela dihentikan wakil Korea Selatan Ko Sung Hyun/Eom Hye Won yang menang 21-18, 21-15 dalam tempo 42 menit. "Pada pertandingan tadi, kami kalah pengalaman dan jam terbang. Lawan cukup bagus dan padu," ungkap Zacha, melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
Menurutnya, pola permainan dan pertahanan lawan cukup solid, sehingga dirinya sulit untuk mengambil kesempatan menyerang untuk menghasilkan poin. "Saya hanya mencoba bermain maksimal saja," imbuhnya.
Bela mengaku telah menampilkan permainan terbaiknya. Namun, keduanya dianggap Bela belum beruntung. Pasangan Indonesia ini memang sempat mengejar ketertinggalan di gim pertama. Hanya, serangan mereka kurang konsisten. "Kami sudah maksimal bermain dan kompak, tapi kurang beruntung. Selain itu, konsistensi menyerang dan bertahan masih kurang," ujar Bela.
Terkait kondisi lapangan dan kok yang kerap dikeluhkan peserta, bagi Zacha/Bela situasi itu tidak masalah. "Memang kok berat, tapi bagi kami tidak masalah," kata Zacha.
Usai pertandingan ini, Zacha/Bela akan mengubah pola permainan dan mengatur kembali strategi serta koordinasi di lapangan. "Kita terus melakukan perbaikan. Mau dalam kondisi cedera atau kurang fit, tidak bisa dijadikan alasan. Yang penting tampil yang terbaik," tukasnya.
Sementara, Fitriani/Yulia disingkirkan pasangan Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan pada babak 16 besar. Ganda "dadakan" non-pelatnas ini takluk 21-18, 21-14 dalam tempo 29 menit.
"Di awal pertandingan, kami masih bisa melakukan perlawanan. Masih bisa melepas pukulan dan bola akurat ke lawan. Tapi tidak bisa konsisten dan tidak tenang, malah melakukan kesalahan sendiri," ungkap Fitriani, usai laga.
Kemudian, Fitriani/Yulia malah tertekan dan terdikte pola permainannya. "Sempat mencoba mempertahankan permainan, tetapi lawan lebih cepat mengubah irama permainan," Yulia, menjelaskan.
Duet Malaysia unggulan delapan turnamen itu semakin mendominasi dan membuat pasangan Indonesia ini beberapa kali tak berdaya ditekan. "Di poin kritis sebenarnya kami mulai bangkit dan bisa mendekatkan poin. Tetapi mereka mampu membalikkan keadaan," ujar Fitriani.
Tan/Thinaah, yang lebih berpengalaman, bisa mengikuti pola permainan Fitriani/Yulia. Wakil Negeri Jiran pun terus menekan hingga membuat Fitriani/Yulia kewalahan. "Kami sudah berupaya memberikan serangan yang lebih variatif. Namun, mereka lebih cepat untuk bangkit dan mampu melakukan serangan balik dengan baik," komentar Yulia.
Dengan hasil tersebut, maka Fitriani/Yulia harus puas hanya sampai babak 16 besar Indonesia Masters 2021. Sebelumnya, di babak pertama, keduanya mendapat keuntungan menyusul ganda putri Indonesia lainnya, Febby Valencia Dwijayanti Gani/Jesita Putri Miantoro, walk out.