Berlaga di Platinum Arena, Malang, Jawa Timur, Rabu (19/10) malam, Rahmat/Pramudya sejatinya masih beradaptasi dengan kondisi lapangan. Terlihat pasangan yang memulai debut pekan lalu di Malang itu banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Lawan cukup tangguh di laga ini mengingat mereka bermain tanpa beban," kata Pramudya melalui siaran pers Huas PP PBSI.
"Beruntung kami mampu menjaga fokus di poin-poin kritis sehingga bisa mengakhiri laga dengan kemenangan," tambahnya.
Kunci kemenangan pasangan Rahmat/Pramudya di laga ini hadir dari penonton yang memenuhi Platinum Arena yang terletak di kawasan Perumahan Araya. Sepanjang pertandingan, keduanya mendapat sambutan hangat dan dukungan dari suporter sehingga mampu tampil maksimal di babak 32 besar. "Tidak dipungkiri suporter yang hadir memberikan dukungan kepada kami membuat permainan kami menjadi semangat," tutur Rahmat.
"Kehadiran mereka membuat kami semangat dan tidak ingin tampil mengecewakan," Rahmat, menambahkan.
Namun, kesuksesan Rahmat/Pramudya tidak diikuti oleh Teges Satriaji Cahyo Hutomo/Christopher David Wijaya yang kalah di babak 16 besar seusai takluk dari sesama wakil "Merah Putih", Reinard Dhanriano/Kenas Adi Haryanto, dengan skor 20-22, 15-21.
Dengan hasil ini, selain Rahmat/Pramudya dan Reinard/Kenas, ada Ade Yusuf Santoso/Alfian Eko Prasetya serta Ghifari Anandaffa Prihardika/Ferdian Mahardika Ranialdy, selaku wakil Indonesia di babak 16 besar ganda putra.